Sholat Masih Bolong-bolong?
Sholat Masih Bolong-bolong?
Oleh : Yusuf Roman Primardani
Kita mengetahui bahwa setiap orang mempunyai kesibukan maupun kendalanya masing masing dan itu tentu kita lalui setiap hari, akan tetapi apakah kita melupakan kewajiban kita sebagai umat muslim untuk tidak melaksanakan sholat 5 waktu setiap hari? Tentu tidak. Kita sebagai umat muslim di wajibkan untuk melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dalam setiap hari, dan itu memang kebutuhan kita sebagai umat muslim yang senantiasa meminta entah apapun itu kepada Allah SWT.
Dalam setiap hari apakah kita melakukan sholat 5 waktu? Memang tidak semua, ada yang hanya melakukan sholat maghrib, ada juga yang hanya melakukan sholat dzuhur dan lain sebagainya. Tapi apakah kita terus menerus setiap hari hanya melakukan 1 sholat saja? Tentu tidak. Sholat sendiri hanya 5 – 10 menit setiap sholatnya, berapa sih waktu kita hanya untuk tidak bisa meluangkan waktu hanya 5 – 10 menit nya setiap hari. Tanpa kita sadari bahwa kita selalu di beri rezeki oleh Allah SWT. Contohnya ialah seperti kita masih dapat menghirup oksigen yang ada di dunia ini, dan kita masih juga melupakan kewajiban kita sebagai umat muslim untuk meluangkan waktu sedikit untuk bersujud kepada Allah SWT.
Adapun orang yang kadang salat, kadang tidak, ini dihukumi telah melakukan dosa besar. Bahkan satu salat saja yang ditinggalkan itu lebih besar dari dosa zina, dosa membunuh, dosa meminum minuman keras dan dosa besar lainnya.
Jika sudah tahu besarnya dosa meninggalkan salat, kenapa masih enggan melaksanakannya dan seringnya bolong-bolong, kadang salat dan kadang tidak?
Semoga Allah beri hidayah demi hidayah untuk terus beramal saleh dan melakukan yang wajib.
Sebagai bentuk ibadah, sholat bukan hal yang bisa diremehkan atau mungkin dikurang-kurangi. Sebaliknya, kegiatan antara Muslim dan sang pencipta itu bisa menjadi upaya seseorang agar melakukan rutinitas yang baik dan teguh dalam pelaksanaanya. Terlebih, ketika ibadah sholat juga memang telah diringankan oleh Allah SWT.
Hal tersebut juga kembali ditegaskan dalam surat Al-Baqarah 286 ‘’Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..’’
Adapun orang yang kadang salat, kadang tidak, ini dihukumi telah melakukan dosa besar. Bahkan satu salat saja yang ditinggalkan itu lebih besar dari dosa zina, dosa membunuh, dosa meminum minuman keras dan dosa besar lainnya.
Jika sudah tahu besarnya dosa meninggalkan salat, kenapa masih enggan melaksanakannya dan seringnya bolong-bolong, kadang salat dan kadang tidak?
Para ulama menghukumi orang yang meninggalkan shalat menjadi 3 :
Orang yang meninggalkan shalat karena lupa, maka tidak ada hukum baginya. Begitu juga dengan orang yang tidak tahu jika meninggalkan shalat itu hukumnya kafir, maka ia dihukumi sebagai orang yang bodoh. Ia tidak dihukumi kafir, tetapi wajib atasnya untuk mencari ilmu dan wajib bagi yang telah tahu untuk memberikan pengetahuan tersebut atasnya.
Orang yang mengetahui dan mengakui wajibnya shalat tapi shalatnya tidak rutin alias bolong-bolong. Maka orang yang demikian dihukumi sebagai seorang muslim secara zhahir, tapi juga sekaligus sebagai orang munafik. Dan wajib atas kita untuk senantiasa mengingatkan dan berlemah lembut kepada orang-orang yang demikian untuk memperbaiki shalatnya.
Orang yang mengetahui bahwa shalat itu wajib tapi tidak mau melaksanakannya karena malas atau enggan, maka menurut pendapat ulama yang paling benar adalah ia dihukumi kafir dan telah keluar dari Islam. Ini adalah pendapat yang dipegang oleh Imam Ahmad dan sebagian besar ulama dikalangan sahabat dan tabiin.
ShaLAT hukumnya wajib bagi setiap muslim. Salat merupakan amalan yang akan pertama kali dihisab oleh Allah di hari Akhir nanti. Salat merupakan pembeda antara muslim dengan kafir.
Maka barangsiapa yang meninggalkan salat, berarti ia telah meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim, dan ini merupakan dosa yang paling besar di antara dosa-dosa yang besar. Dalilnya adalah :
“Pokok segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Ahmad & At-Tirmidzi).
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim).
Maka orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja karena mengingkari wajibnya shalat hukumnya adalah kafir, murtad, dan keluar dari Islam berdasarkan dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah serta kesepakatan para ulama, karena berarti ia telah mendustakan Allah dan Rasul-Nya.
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu pernah berkata bahwa sesungguhnya tidak ada bagian apapun dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat. Jadi salah besar bila ada orang yang beranggapan bahwa keislamannya cukup dengan hati atau yang terpenting hatinya yang shalat, dsb.
Tidak malu kah kita masih bolong bolong? Padahal Allah SWT. Memberikan kita rezeki kepada kita tidak pernah bolong bolong.
“sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku) , maka sesungguhnya sesungguhnya azab ku amat pedih” (Q.S Ibrahim : 7)
Kadang kita kalau tidak sholat saja hati kita gelisah, oleh sebab itu kalau hati kita tidak mau gelisah maka yuk kita perbaiki sholat kita dengan sholat 5 waktu dalam 1 hari setiap hari.
BIOGRAFI PENULIS
Yusuf Roman Primardani
Perkenalkan nama saya Yusuf Roman Primardani, dari UIN Raden Mas Said Surakarta, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam.Nothing last forever, we can change the future.IG : suf23_
0 Response to "Sholat Masih Bolong-bolong?"
Post a Comment